Bagaimana Cara Kerja Youtube Analytics?
siMark.id | 26 Oct 2021 10:00

Bagikan ke

simark.id - Apakah Anda menggunakan video sebagai media pemasaran produk atau sekadar untuk meraih brand awareness? Jika ya, Langkah Anda sudah hampir tepat. Namun jika tidak, apalagi yang Anda tunggu? Saat ini video sudah seperti umpan yang ampuh memancing banyak pengguna internet untuk memberikan engagement pada video yang berhasil menarik perhatian mereka. Anda saat ini membutuhkan YouTube Analytics untuk mendapat hasil analisis tayangan video yang kamu unggah di YouTube.

Baca juga : Bagaimana Cara Optimasi Email Marketing?

Definisi YouTube Analytics

Sama seperti Google Analytics, YouTube Analytics juga berfungsi untuk menunjukkan hasil analisis terhadap perkembangan suatu akun pemasaran di internet. Jika Google Analytics bisa melakukan analisis terhadap website bisnismu, YouTube Analytics tentu saja untuk melakukan analisis Youtube, yaitu melihat performa akun dan video yang telah kamu unggah. Sama seperti Google Analytics, data ini juga di sajikan dalam bentuk metrik. Penggunaan YouTube Analytics tak hanya untuk mengetahui jumlah penonton, tapi bisa jadi pedoman topik berdasarkan video yang banyak di lihat..

Cara Menggunakan YouTube Analytics

YouTube Analytics hanya bisa di akses melalui akun YouTube pribadi. Sebelum mengakses halaman ini, Anda harus memiliki akun YouTube terlebih dulu lalu ikuti langkah berikut:

1. Setelah melakukan sign in, Anda akan di antar ke halaman beranda YouTube. Klik ikon foto profil di kanan atas seperti pada gambar, lalu pilih YouTube Studio (Beta).

2. Lihat Youtube studio dashboard di sebelah kiri, lalu klik pilihan “Analytics.”

3. Anda sudah sampai di halaman metrik hasil analytics YouTube yang bisa di pilih berdasarkan waktu. Atur menu ini melalui pilihan di kanan atas dan klik “See More” jika ingin melihat informasi yang lebih detail.

4. Di halaman ini, Anda bisa cek hasil analisis berdasarkan geografis, gender, usia, perangkat yang di gunakan penonton, sampai bagaimana penonton mengakses. Masih di halaman yang sama, kamu juga bisa memindahkan hasil ini ke Google Sheets atau memberikan feedback terhadap hasil laporan melalui menu di pojok kanan atas.

Sebelum kemunculan YouTube Studio, tools yang biasa di gunakan para pengguna YouTube untuk mengunggah video mereka adalah melalui YouTube Creator Studio. Jika keduanya dibandingkan, YouTube Studio masih merupakan produk versi beta yang masih dalam tahap pengembangan.

Memaksimalkan Pengelolaan Channel YouTube

Kalau Anda baru saja mengunggah beberapa video dan mungkin jumlah penontonnya masih jauh dari target yang Anda tentukan, jangan khawatir. Buatlah berbagai topik menarik yang sesuai dengan niche dari channel YouTube Anda, sesuaikan dengan fenomena yang sedang berkembang di internet. Jangan lupa untuk konsisten mengunggah video dalam kurun waktu tertentu (misalnya seminggu sekali) agar lebih produktif.

Setelah berhasil membuat beberapa video dan meraih peningkatan jumlah penonton, Anda bisa menambah keuntungan dengan memonetisasi akun YouTube. Tak hanya memasang iklan di YouTube dengan menggunakan layanan Google Ads, tapi Anda juga bisa menggunakan video di akun YouTube sebagai “lahan” untuk memasang iklan dari YouTube. Hasil dari pemasangan YouTube Ads adalah video yang tiba-tiba muncul di awal, akhir, atau bahkan pertengahan video yang kamu tonton.

Lalu, apa bedanya dengan monetisasi channel YouTube?

Setiap iklan membutuhkan medium yang bisa di pakai untuk menyebarkan exposure kepada target sasaran. Ketika salah satu atau beberapa video unggahanmu sudah memenuhi kriteria yang di minta oleh YouTube, kamu bisa menawarkan videomu ke YouTube untuk dipasangkan iklan. Setelah video Anda telah cukup kompeten untuk memasang iklan, YouTube akan membayar untuk beberapa video iklan yang berhasil di tayangkan atau bahkan meraih engagement dari videomu. Inilah yang di maksud dengan monetisasi channel YouTube.

Monetisasi Akun YouTube

Bagaimana, apakah Anda sudah mempunyai rencana untuk memaksimalkan pengelolaan channel YouTube? Jangan lupa juga untuk mempelajari kriteria yang akan di nilai YouTube ketika Anda hendak memonetisasi video, ya. Ada beberapa poin yang perlu di perhatikan ketika Anda mulai mempertimbangkan untuk memonetisasi video di akun YouTube:

Baca juga : Belum Tahu Soal Search Engine? Wajib Baca Ini!

1. Jumlah Watch Time

Anda bisa memperkirakan ketertarikan penonton terhadap video melalui durasi penayangan video. Saat video yang Anda unggah sudah mencapai setidaknya 50% dari keseluruhan watch time, mungkin inilah saatnya video Anda di monetisasi.

2. Audience Retention dan Re-watches

Kedua pengukur ini dapat menentukan apakah audiens Anda menyukai video yang di sajikan, semakin tinggi nilai audience retention, akan semakin baik. Di sisi lain, Anda juga perlu memperhatikan di menit atau detik ke berapa video tersebut paling sering di ulang? Kemungkinan, inilah poin penting yang di butuhkan audiens.

3. Demografis

Usia, gender, dan letak geografis merupakan elemen penting demografis yang sudah tersedia di YouTube Analytics. Anda bisa menggunakan hasil analisis ini untuk menentukan kepada siapa target video selanjutnya. Nilai ini juga berguna untuk melihat siapa saja yang tertarik dengan topik video yang Anda unggah.

4. Engagement

Beberapa bentuk engagement yang bisa Anda analisis adalah jumlah likes, comments, shares, bahkan ada cara melihat dislike di Youtube. Selain itu, nilai click-through-rate (CTR) juga bisa Anda pertimbangkan, sebab nilai ini nantinya bisa menjadi tolok ukur seberapa besar YouTube harus membayar Anda.

5. Pertumbuhan Subscribers

Subscribers atau pengguna YouTube yang memutuskan untuk berlangganan dengan konten Anda merupakan para pengguna setia yang sebaiknya Anda pertahankan. Pasalnya secara tidak langsung mereka sudah tertarik dengan konten yang Anda berikan. Ketika pertumbuhan subscribers sudah mulai stabil dan meningkat terus, pertimbangkanlah untuk memonetisasi video di channel YouTube.

6. Sumber Traffic

Pertanyaan yang cukup mewakili nilai ini adalah, “Bagaimana penonton menemukan video Anda?” Seperti website yang masuk di peringkat atas mesin pencari, video Anda muncul di halaman awal jika memenuhi sejumlah kriteria. Tak hanya dari mesin pencari, mungkin ada beberapa orang mengklik link video dari teman atau grup percakapannya di media sosial. Melalui nilai ini, Anda bisa mengetahui dari mana saja video di akses dan jika nilai traffic sudah lumayan tinggi, bisa Anda pertimbangkan untuk memonetisasi video.

Sekian artikel bertema Youtube Analytics. Seoga artikel ini bermanfaat, dan bila berkenan Anda bisa menyebarkan pada banyak orang. Kalau ada saran dan kritik bisa tulis pada kolom komentar, terima kasih.

Baca juga : Apa Itu Alexa Rank?